Special Cargo dalam Logistik

Apa itu Logistik?

   Logistik adalah seni dan ilmu yang mengatur dan mengontrol arus barang, energi, informasi dan sumber daya lainnya, seperti produk, jasa, dan manusia, dari sumber produksi ke pasar dengan tujuan mengoptimalkan penggunaan modal (Gunawan, 2014:7). Manufaktur dan marketing akan sulit dilakukan tanpa dukungan logistik. 

   Penyedia jasa pengiriman/perusahaan logistik pasti mendapat keuntungan yang sangat signifikan tetapi juga memerlukan modal transportasi yang banyak agar segala jenis pengiriman logistik bisnis maupun logistik bantuan untuk yang membutuhkan bisa segera diatasi dan diterima. Logistik merupakan pengoptimalan penggunaan modal untuk mendapatkan barang atau produk yang tepat, dalam kurun waktu yang cepat dan dengan jumlah barang, kondisi barang yang tepat serta dengan pengeluaran biaya yang lebih terjangkau, dengan masih memberikan profit pada penyedia jasa atau perusahaan logistik. Dengan pengertian seperti itu jasa logistik terus bertujuan untuk memberikan  keseimbangan dalam dua hal yang sulit untuk diselaraskan yakni dengan menekan biaya lebih rendah akan tetapi juga menjaga kualitas jasa serta kepuasan pelanggan.

    "Behind every great leader there was an even great logistician" - Mr. Cox

   Penerimaan Kargo Khusus adalah barang-barang kiriman yang memerlukan penanganan khusus (special handling). Jenis barang ini pada dasarnya dapat diangkut lewat angkutan udara dan harus memenuhi persyaratan dan penanganan secara khusus sesuai dengan regulasi IATA dan atau pengangkut. Barang benda atau bahan yang termasuk dalam kategori special cargo adalah :

• Live Animals ( LIV )
• Pengiriman yang dilakukan untuk binatang-bintang hidup yang dikirimkan melalui pesawat udara. Perhatian khusus harus diberikan terutama kenyaman keamanan hewan tersebut. Untuk melindungi kiriman hewan hidup dari angin atau temperatur udara yang eksrim , kandang atau kemasan harus di tutup atau terlindung sementara. Hanya hewan dalam kondisi sehat yang layak diterima untuk pengiriman.

           

• Perishable Cargo ( PER )
• Barang kiriman yang secara alam mudah rusak / busuk karena iklim, temperature atau karena sifat alamiahnya misalnya ikan , daging, sayur-sayuran, buah-buahan, bunga dan sebagainya, maka dalam penerimaannya harus diperhitungkan pengirimannya hingga barang diterima ditempat tujuan dalam kondisi baik. 

                

• Protection of Humans remains ( HUM )
• Jenazah manusia dapat diterima pengirimannya dengan suatu aturan yang ketat dan dengan dokumen yang lengkap dari rumah sakit / kepolisian / kelurahan atau dokumen apapun yang diperlukan. Kemasan jasad harus masuk di dalam kontainer / peti mati yang tertutup rapat / kedap udara. Sedangkan jasad yang sudah dikremasi harus dipacking dalam URNS yang tertutup dan tahan pecah.

        

• Valuable Cargo ( VAL )
• Penanganan barang berharga harus diperhatikan dalam pemerliharaan dan keamanan dengan standar tinggi. Mulai dari gudang , didalam pesawat hingga customs clearance. Rincian tentang nilai , rute dan penyimpanan harus selalu dirahasiakan dan hanya untuk staf yang terlibat dalam penanganan perngiriman kargo barang berharga. 

              

• Heavy Cargo ( HEA)
• Penanganan kargo berat yang berarti kan tiap potong beratnya 150 kilogram atau lebih. Biasanya barang heavy kargo disusun menggunakan Pallet. Penggunaan ULD pada heavy kargo bertujuan untuk tidak merusak ULD dan juga agar tidak mudah bergerak saat transportasi baik di darat maupun di udara.

                     

                

• Dangerous Goods ( DG )
• Penanganan pengiriman barang yang dapat menimbulkan bahaya terhadap kesehatan manusia, keselematan properti pesawat ataupun membahayakan perjalanan penerbangan seperti ; minuman beralkohol , parfum , tabung kecil yang berisi gas karbon dioksida dll.

                

• Wet Cargo ( WET )
• Wet freight – barang berbentuk cairan maupun barang padat bercampur cairan sehingga pemuatannya harus dalam kontainer, misal daging segar, udang basah, makanan, telur. Cairan dalam wadah kedap air , zat yang dikemas dalam es basah, seperti pengiriman ikan segar, beku dan makanan laut.

Sumber : Buku Manajemen Dasar Penanganan Cargo ( Wyn Rizaldy ,SE. MMTR dan Muhammad Rifni, SE. MMTr)